MESUJI - Menyinggung profesinya seorang jurnalis yaitu pilar ke-empat Negara sebagai control cocialty, berbangsa dan bernegara yang dilindungi UU Pers No 40 Tahun 1999 tentang Kemerdekaan Pers.
Dalam Islampun mengajarkan dalam menjalani hidupnya, hakekatnya manusia berkewajiban untuk perangi ketidak benaran (angkara), jalani hidup dengan baik dan benar,
Bagi ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia (DPD JNI) Kabupaten Mesuji. Udin Komarudin, sifat militan itu juga diharapkan menjadi ciri dari para anggota dan pengurusnya,
“Militansi atau militan itu artinya tangguh dan gigih dalam hidup, atau ketangguhan kita dalam perangi ketidak benaran. Tangguh terhadap penggalian informasi walau banyak rintangan, " ungkapnya. Kamis (15/12) dalam diskusi sudut pandang Militan versi Jurnalis.
Baca juga:
Bakamla RI Resmi Tutup Pelatihan ICS
|
Lantas apa sih isi dalam kandungan Militan itu?,
Militan:
1. Mengerti tujuan perjuangan-akhir (perjuangan sejati/revolusioner) dan perjuangan-antara (perjuangan reformis);
2. Berani kepada orang atau kelompok yang kita takuti;
3. Belajar yang berguna bagi perjuangan terutama dari buku, pengalaman hidup, dan diskusi;
4. Jujur melatih praktek perjuangan-setahap demi setahap melatih keberanian bertindak, gairah belajar, dan gembira bekerja bagi perjuangan;
5. Mengasah kasih-sayang kepada kawan dan orang-orang yang lemah;
6. Sabar membina persatuan dengan mereka yang berjuang;
7. Mencari terus-menerus siasat yang lebih ampuh dalam berbagai situasi, kondisi dan waktu yang berbeda;
8. Memperluas demokrasi untuk menampung masukan dan bertukar-pandangan, agar akal semakin sempurna;
9. Sehingga makna mililtan: sanggup terus menerus berjuang, kapanpun, di manapun, dalam situasi dan kondisi apa pun, serta (bila perlu) dengan cara apa pun. (Red)